Rabu, Agustus 13, 2008

Refleksi Hari Kemerdekaan

Tinggal beberapa hari lagi, negara kita yang tercinta ini akan merayakan hari jadinya yang ke-63. Sungguh suatu jangka waktu yang sudah cukup lama bagi suatu negara yang notabene nya kaya akan sumberdaya alamnya, subur tanah nya, ramah penduduknya, untuk dapat berbenah diri kearah yang lebih baik..tapi, dalam kenyataannya tidak ada yang lebih baik dari hari ke hari, melainkan kesengsaraan yang terjadi dimana-mana. Ini salah siapa??

Tidak pantas menyalahkan suatu golongan, ini salah kita semua. Negara yang dulunya makmur, sekarang berubah menjadi negara yang suram. Kelangkaan BBM dimana-mana, wabah penyakit yang dahulunya tidak pernah terdengan sekarang menjadi buah bibir, generasi muda di rusak dengan narkoba, pemadaman listrik terjadi dimana-mana, di kota-kota besar kemacetan terjadi dimana-mana, pencuri berdasi yang sembunyi dibelakang lemari besi semakin banyak, bencana alam datang silih berganti enggan meninggalkan bangsa ini. Ya Allah salah apa bangsa kami ini..

Seandainya bung Karno masih hidup dan dia mendapati keadaan generasi penerusnya seperti ini, pastilah dia akan meneteskan air mata. Seandainya jendral Sudirman masih ada dan mendapati keadaan bangsa seperti ini, pastilah dia akan merasa bersalah berjuang merebut kemerdekaan. Tetapi, mengapa masih ada sebagaian dari pemimpin kita yang memikirkan diri sendiri dan golongannya. Bukankah bung Karno, jenderal Sudirman dkk tidak pernah berjuang untuk kelompoknya, tetapi untuk NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

Inti dari permasalahan bangsa Indonesia pada saat ini adalah rusaknya moral bangsa. Seorang ayah tidak punya rasa malu lagi untuk menodai darah dagingnya sendiri, Seorang ibu tidak memiliki hati nurani lagi untuk membunuh anaknya sendiri, Seorang pemimpin tidak malu lagi memakan hak rakyatnya sendiri, dimana rasa malu ini hilang sekarang? dengan rasa malu itu bangsa ini pernah disegani oleh dunia pada zamannya.

Hari kemerdekaan, hari dimana tidak ada lagi kelaparan, hari dimana tidak ada lagi antrian BBM dan sembako, hari dimana tidak akan terjadi lagi pemadaman listrik bergiliran, hari dimana semua rakyat bisa tersenyum menikmati hasil bumi Indonesia ini, hari dimana setiap orang punya hak hidup layak. Akankah hari kemerdekaan itu akan terwujud pada ulang tahun Negara Republik Indonesia yang ke-63 ini. Kita semua pasti bisa menjawabnya. Mari kita bersatu untuk kesejahteraan bersama, bukan kelompok atau golongan, mari kita bahu membahu kembali membangun Republik ini seperti sedia kala para pejuang bahu-membahu mengangkat bambu runcing untuk mengusir para penjajah demi kemerdekaan dan kemakmuran rakyat.

Dalam rangka HUT RI ke-63 ini, mari kita refleksi diri, keluarga dan lingkungan kita, untuk dapat berbuat lebih baik lagi, merdeka seutuhnya, bukan terjajah dalam kemerdekaan bangsa sendiri.

Tidak ada komentar: