Kamis, Agustus 14, 2008

Kepercayaan

Salah satu sifat Rasulullah yang mulia adalah amanah,yupz...dapat dipercayai. Sejak kecil beliau terkenal dengan sikapnya yang mulia, sehingga diberi gelar Al Amin, yaitu orang yang dapat dipercaya. Maka tidak salah bagi kita sebagai umat pengikutnya berusaha menjadi orang yang dapat dipercaya, baik oleh keluarga, teman, ataupun diri sendiri. Mengapa harus diri sendiri??

Kadang dalam hati kita timbul keraguan untuk bertindak jika ada sesuatu hal. Ini membuktikan adanya ketidakpercayaan kita terhadap diri sendiri dalam mengambil sikap. Percaya dengan kemampuan sendiri itu penting, karena dengan itulah kita akan bertindak kedepannya.

So, untuk dapat menjadi orang yang bisa dipercaya orang lain kita harus bisa menanamkan rasa kepercayaan terlebih dahulu kepada orang lain juga. Semoga kita semua dapat menjadi orang yang dapat dipercaya dalam kehidupan ini. Walaupun kita tidak mampu menjadi seorang seperti rasulullah yang memiliki sifat amanah, TAPI setidaknya menjadi orang yang mau dan berusaha untuk menjadi seperti Dia(amanah) itu sudah sangat Mulia.

Terima kasih teman-teman yang telah menanamkan kepercayaannya padaku, Insyaallah semuanya akan aku jaga sepenuhnya, dan aku berharap teman-teman masih mau menjadikanku orang yang dapat teman2 percayai, baik dalam menjaga sesuatu benda yang berujud maupu dalam bentuk luapan cerita yang teman2 alami. Terima kasih semuanya..

Rabu, Agustus 13, 2008

Ngantri lagi, ngantri lagi...

Sapa bilang riau kaya, Kaya akan sumber daya minyak nya, minyak diatas dan minyak dibawah...

BOHONG ITU SEMUA....kalo teman-teman datang ke Riau sekarang, anda pasti akan mendapati hal yang tidak wajar, antrian panjang di pom bensin, kelangkaan minyak tanah, harga minyak goreng melebihi harga di temapt lain, jadi dimana letak kekayaan minyak di Riau ini?? ..Rasanya lebih baik seperti singapore, negara kecil, sumberdaya alam tidak pernah terdengar ada, tapi antrian di pom bensin juga tidak pernah terdengan, kelangkaan minyak juga gak pernah terdenga...

Bagaimana kebijakan pemerintah dalam hal ini??? ...Jangan hanya dekat dengan kami rakyat kecil, ketika udah mau pemilu, mengubar janji manis, mengibarkan bendera kemakmuran, kepedulian, tapi itu semua cuma tipu muslihat...Setelah jadi pemimpin kami rakyat kecil kalian injak,MUNAFIK!!!


Refleksi Hari Kemerdekaan

Tinggal beberapa hari lagi, negara kita yang tercinta ini akan merayakan hari jadinya yang ke-63. Sungguh suatu jangka waktu yang sudah cukup lama bagi suatu negara yang notabene nya kaya akan sumberdaya alamnya, subur tanah nya, ramah penduduknya, untuk dapat berbenah diri kearah yang lebih baik..tapi, dalam kenyataannya tidak ada yang lebih baik dari hari ke hari, melainkan kesengsaraan yang terjadi dimana-mana. Ini salah siapa??

Tidak pantas menyalahkan suatu golongan, ini salah kita semua. Negara yang dulunya makmur, sekarang berubah menjadi negara yang suram. Kelangkaan BBM dimana-mana, wabah penyakit yang dahulunya tidak pernah terdengan sekarang menjadi buah bibir, generasi muda di rusak dengan narkoba, pemadaman listrik terjadi dimana-mana, di kota-kota besar kemacetan terjadi dimana-mana, pencuri berdasi yang sembunyi dibelakang lemari besi semakin banyak, bencana alam datang silih berganti enggan meninggalkan bangsa ini. Ya Allah salah apa bangsa kami ini..

Seandainya bung Karno masih hidup dan dia mendapati keadaan generasi penerusnya seperti ini, pastilah dia akan meneteskan air mata. Seandainya jendral Sudirman masih ada dan mendapati keadaan bangsa seperti ini, pastilah dia akan merasa bersalah berjuang merebut kemerdekaan. Tetapi, mengapa masih ada sebagaian dari pemimpin kita yang memikirkan diri sendiri dan golongannya. Bukankah bung Karno, jenderal Sudirman dkk tidak pernah berjuang untuk kelompoknya, tetapi untuk NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

Inti dari permasalahan bangsa Indonesia pada saat ini adalah rusaknya moral bangsa. Seorang ayah tidak punya rasa malu lagi untuk menodai darah dagingnya sendiri, Seorang ibu tidak memiliki hati nurani lagi untuk membunuh anaknya sendiri, Seorang pemimpin tidak malu lagi memakan hak rakyatnya sendiri, dimana rasa malu ini hilang sekarang? dengan rasa malu itu bangsa ini pernah disegani oleh dunia pada zamannya.

Hari kemerdekaan, hari dimana tidak ada lagi kelaparan, hari dimana tidak ada lagi antrian BBM dan sembako, hari dimana tidak akan terjadi lagi pemadaman listrik bergiliran, hari dimana semua rakyat bisa tersenyum menikmati hasil bumi Indonesia ini, hari dimana setiap orang punya hak hidup layak. Akankah hari kemerdekaan itu akan terwujud pada ulang tahun Negara Republik Indonesia yang ke-63 ini. Kita semua pasti bisa menjawabnya. Mari kita bersatu untuk kesejahteraan bersama, bukan kelompok atau golongan, mari kita bahu membahu kembali membangun Republik ini seperti sedia kala para pejuang bahu-membahu mengangkat bambu runcing untuk mengusir para penjajah demi kemerdekaan dan kemakmuran rakyat.

Dalam rangka HUT RI ke-63 ini, mari kita refleksi diri, keluarga dan lingkungan kita, untuk dapat berbuat lebih baik lagi, merdeka seutuhnya, bukan terjajah dalam kemerdekaan bangsa sendiri.